2. Pengajaran Agama Kristen Yang Bertumpu pada Karya Roh Kudus (Pneumatosentris)



Postingan ini merupakan kelanjutan dari bahasan ciri-ciri Pengajaran Agama Kristen. Ini berarti Bertumpu pada karya Roh Kudus merupakan ciri kedua dari Pengajaran Agama Kristen. Apa itu ciri Pengajaran Agama Kristen bertumpu pada Roh Kudus atau Pneumatosentris? Perhatikan postingan singkat berikut ini.
 
Yesus Guru Agung itu berjanji:
 
“Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran ... Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”. (Yoh. 14:16-17).
“... Kebenaran itu akan memerdekakan kamu”
Pengajaran Agama Kristen atau Pengajaran Kristen tidak berlangsung dalam kekuatan kemanusiaan (antroposentris) tetapi lebih bersifat pneumatosentris. Guru-guru yang menangani pendidikan Agama Kristen melakukan tugas pengajaran berdasarkan keyakinan akan karya Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menuntun setiap guru menemukan kebenaran Allah yaitu memahami firman tertuylis dan mengajarkannya kepada peserta didik sehingga peserta didik mengalami perjumpaan ilahi yaitu bertemu dengan Tuhan. Kedengaran agak aneh, tetapi pertemuan yang dimaksud adalah setiap orang dapat mendengar firman-Nya, ketika orang mendengar firman itulah berlangsungan pertemuan dengan Tuhan. Di mana saja dan kapan saja orang dapat berjumpa dengan Tuhan. Perjumpaan ini hanya dimungkinkan oleh Roh Kudus yang berkarya dalam diri setiap orang percaya, pendidik kristen, peserta didik yang Kristen.
Jadi, pengajaran Agama Kristen bercirikan pada karya Roh Kudus. Kita para guru Kristen, peserta didik Kristen hanya dapat melangsungkan proses pengajaran Agama Kristen/Pengajaran Kristen dengan ciri “bertumpu pada Roh Kudus”. Dengan kata lain: Pengajaran Agama Kristen berciri "Pneumatosentris"
Share:

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.